TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Istri almarhum KH Zainuddin MZ, Hj Kholilah (kanan), mencium jenazah suaminya, yang disemayamkan di rumah duka, kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011). Dai kondang bernama lengkap Zainuddin Muhammad Zein meninggal hari ini saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina karena sakit jantung.
TERKAIT:
"Nampaknya partai politik bukan habitatnya, makanya setelah dijalani dia mundur dengan sendirinya," komentar Fatwa usai menyalati jenazah pendiri Partai Bintang Reformasi itu di di Masjid Fajrul Islam, Jalan H. Aom RT001/RW08 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011).
Kalau pun Zainuddin gagal dalam pemilihan umum 2004 silam, menurut Fatwa, ada hikmah yang bisa dipetik Zainuddin ketika itu. "Jadi ketidakterpilihannya beliau pada pemilu 2004 itu sebuah hikmah besar. Bukan tidak disukai masyarakat, tapi masyarakat tidak rela Zainuddin MZ masuk ke partai politik yang menghambat geraknya. Justru sebagai mubaligh dia bisa bergerak bebas," jelas Fatwa.
Akhirnya, keputusan Zainuddin untuk lengser dari panggung politik pun dinilai tepat oleh Fatwa. "Keputusan meninggalkan kehidupan berpolitik praktis itu sangat tepat. Setelah sebelumnya jadi sesepuh di Partai Persatuan Pembangunan dia mundur karena dirinya kurang direlakan oleh umat, karena partai politik itu khusus untuk orang yang memfokuskan diri kepada masalah persatuan," tuntasnya.
0 komentar:
Posting Komentar